Ternyata bukan sekedar “mengkritik” beliau juga memberikan cincin kesayangannya itu untuk saya. Lalu beberapa hari kemudian, sebuah lagi hingga jumlahnya dua. Saya lupa yang ini (dalam postingan) cincin yang pertama ataukah kedua. Yang jelas, saya merasa sangat dihargai oleh tokoh Madura tersebut.
Padahal baru malam tadi saya teringat, dan ada ‘gelitik’ di hati untuk mengajak kawan-kawan membesuk beliau yang selama ini terbaring di rumahnya.
Ya, mungkin itu isyarat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa pak Aruman akan dijemputNya.
Hanya doa yang bisa saya panjatkan ke hadhirat Allah Subhanahu wa ta’ala semoga beliu diampuni segala dosanya, diterima semua amal shalehnya dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala… Aamiin